Visi dan Misi Diri

Visi: Menjadi seseorang yang berkepribadian tangguh yang mampu membawa diri sendiri beserta keluarga ke dalam kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat, dan juga kehidupan yang mempunyai nilai manfaat bagi orang lain. Misi: - (Bekerja dengan giat, serta mempelajari ilmu yang mungkin dibutuhkan untuk memulai berwirausaha) - (Selalu menggali ilmu-ilmu baru (yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan)) - (Membangun jaringan koneksi/kemitraan) - (Membentuk karakter diri dengan selalu memperhatikan dan mengarahkan prilaku diri ke arah yang lebih baik) - (Membuat perencanaan terhadap segala hal yang akan dilakukan) - Menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari - Memulai merintis usaha dan mencoba untuk terus mengembangkannya agar dapat menampung pekerja

Rabu, 11 Mei 2016

thumbnail

Protein Genom Potyviruses (virus tumbuhan Tipe Genetik RNA) (Memahami Biologi Molekuler Virus tumbuhan) (Aplikasi dalam pengembangan tanaman transgenik)

Oleh: Eka D-kerz

v Latar Belakang
Penyakit pada tanaman dapat di sebabkan oleh banyak faktor seperti salah satu yang paling dominan adalah organisme patogen termasuk di dalamnya adalah virus. Jenis tanaman budidaya pada saat sekarang dan banyak diserang oleh virus tumbuhan seperti pada Kacang Tanan Oleh PSTV (Peanut Stripe virus), Jagung oleh MDMV (Maize Dwarf Mosaic Virus) atau Juga dengan JGMV (Johnsongrass Mosaic Virus), Padi oleh RTSV (Rice Tungro Sphiracle Virus) dan RTBV (Rice Tungro Bacillioform Virus) dan Kedelai oleh SbMV (Soyben Mosaic Virus). Akibat Serangan virus-virus ini pada saat Seedling menyababkan terjadinya penurunan hasil panen secara singnifikan bahkan terjadi kegagalan panene dan mengalami kerugian secara ekonomis, Untuk itu perlu Dilakukan pengamatan dan dipelajari bagai mana aksi penularah oleh virus-virus tumbuhan dan berkembang di dalam inangnya sehingga di kemudian hari dapat dilakukan pencegahan atau dilakukan pengembangan seperti aplikasi dari virus itu sendiri untuk melindungi tanaman dari serangan virus-virus ini (Surnto, 2014).
Memahami biologi molekuler dari virus dan fungsi dari berbagai protein dalam genom virus merupakan prasyarat dalam melakukan kontrol propagasi virus dan elaborasi strategi antivirus. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan baru untuk mempelajari virus seperti penggunaan sistem dua-hybrid untuk memeriksa interaksi protein-protein. Potyviruses, genus besar dalam keluarga Poty6iridae, menginfeksi berbagai tanaman inang, baik monokotil maupun dikotil. Mereka ditularkan terutama oleh kutu daun dengan cara non-persistent, sehingga menyebabkan kerusakan yang berdampak pada penurunan ekonomi yang parah dari hasil tanaman (Inchima et al., 2001)
Potyvirus merupakan salah satu kelompok virus yang paling banyak dan tersebar luas sebagai virus tanaman. Meskipun kemajuan menuju pemahaman dasar seluler dan molekuler dari patogenisitas virus ini, akan tetapi masih banyak pertanyaan tentang mekanisme potyviruses dalam menerobos pertahanan inangnya dan menciptakan lingkungan intraseluler optimal untuk virus replikasi, perakitan materi genetik dan menyebar. Dalam tulisan ini berfokus pada peran multifungsi protein potyviral dan interaksi mereka dengan berbagai faktor dari inangnya (Ivanov et la., 2014)

v Profil Potyviruse

Partikel Potyviruses berbentuk batang, panjang 680-900 nm dan lebar 11-15 nm. Mereka terdiri dari RNA beruntai tunggal (+) polaritas, panjang sekitar 10 kb, dikelilingi oleh sekitar 2000 salinan protein mantel (CP) unit. Berdasarkan organisasi genom mereka dan strategi mereka berekspresi, Potyviruses telah dimasukkan dalam supergrup virus picorna-seperti RNA genom membawa VPG (protein virus genomelinked) kovalen terikat akhir 5% nya, dan poli (A) ekor pada akhir 3% nya. (Inchima et al., 2001)




Potyvirus memiliki selubung protein yang berfungsi untuk penularan melalui kutu daun, pergerakan virus dari sel ke sel dan pergerakan virus secara sistemik, pembentukan selubung virus dan replikasi virus). Genom Potyvirus mempunyai satu open reading frame (ORF) yang mengkode 340-350 KDa precursor poliprotein. Translasi RNA Potyvirus dimulai dari kodon awal AUG pada posisi nekloitida 145-147 dari ujung 5’  genom Potyvirus, kodon stop terletak pada nekloitda  ke 9525-9589 dari ujung 3’ genom Potyvirus dan diikuti oleh sekuen poliadenilasi (Poly A). Ekspresi genom Potyvirus terjadi melalui translasi poliprotein dari genom virus. Poliprotein kemudian mengalami pemotongan dalam sitoplasma menjadi prtein fungsional dan struktural sesuai dengan gen yang disandikan. Pemotongan poliprotein dilakukan protease yang terjadi selama dan sesudah translasi (Pramarta, 2014)

 v Protein dalam Organisasi Genom Potyviruses
sejauh ini penelitian tentang virus tumbuhan terus di kembangkan sehingga sampai pada mengetahui protei yang yang mampu digunakan dalam pengaplikasian untuk tanaman pangan yang tahan terhadap  terhadap penyakit yang di timbulkan oleh virus tertentu, seperti data genom virus sangat bervariasi dari yang hanya 3000 bp (pasang basa/bp=base pairs) sampai kurang dari 10000 bp. Dari sekian banyak jenis virus tanaman yang termasuk dalam Genus tertentu, nampaknya Genus Potyvirus yang sudah secara konsisten menerapkan aturan bahwa pengangkatan suatu virus menjadi virus baru atau strain baru haruslah menggunakan data sekuensing DNA dari CP gen. Coat Protein (CP) gen dari Potyvirus terletak pada 3-end pada struktur genom Potyvirus yang besarnya kurang lebih 10000 bp. Gen CP ini mempunyai tiga bagian, yaitu N-terminal, Core Region (CR), dan C-Terminal. Urutan data DNA dari gen ini telah secara meyakinkan untuk mempelajari eksistensi virus baru yang akan dikelompokkkan ke dalam strain tertentu (Suranto, 2009).

v Publikasi Gen Mantel (Coat protein (CP)) protein dari JGMV Krish infekting dengan gel denaturasi poliakrilamida

Mantel protein (Coat protein (CP)) dari JGMV Krish infekting sarin memperlihatkan monomer yang bermigrasi di sekitar 34,4 kDa dalam gel denaturasi poliakrilamida ini mirip dengan CP dari JGMV-Jg (34,0 kDa) seperti dilansir Shukla et al., (1994) dalam (Suranto, 2002) 



dan diamernya sekitar 68 kDa juga sering diamati disiapkan atau bila disimpan pada 20 °C . Hasil ini yang di perlihat pada gambar diatas adalah fitur yang konsisten dalam percobaan menggunakan partikel virus baru yang dimurnikan dan dibandingkan dengan data yang diterbitkan pada JGMVJg Gough dan Shukla, (1993). 

 Gambar. Protein dalam Organisasi 
 Genom Potyviruses


Table. Fungsi Beberapa Protein Yang Terdapat Dalam Genom Potyvirus.

Protein inklusi (CI) dan protein selubung (CP) berguna untuk pergerakan dari satu sel inang ke sel inang lainnya melalui plasmodesmata. CP juga digunakan untuk pergerakan virion protein dalam jaringan vaskuler melalui interaksi dengan Hc-Pro pada domain C- dan N- terminalnya. HC-Pro dengan menggunakan antiviral yang disebut RNA silencing (pembungkaman RNA), berfungsi menekan mekanisme pertahanan tanaman. Viral genome-linked protein (VPg) merupakan protein multifungsi yang berperan pada saat amplifikasi dan pergerakan virus yang berada pada ujung 5’ genom virus. Protein ini merupakan bagian N-proximal dari protein inklusi inti (NIa) dan terpisah secara autokatalik dari domain C-proximal proteinase (NIa-Pro). VPg berikatan secara kovalen dengan ujung 5’ RNA virus melalui ikatan fosfodiester pada residu asam amino tirosin yang terletak di bagian N-proximal. VPg mempunyai peranan penting untuk proses infeksi virus. VPg juga berinteraksi dengan faktor inisiasi translasi (eIF(iso)4E), dan diperlukan untuk infeksi secara sistemik. Genom Potyvirus mempunyai bagian yang tidak berubah (conserved) dan daerah yang bervariasi. Hc-Pro dan Nib merupakan bagian yang tidak berubah. Daerah yang bervariasi adalah P1, P3, dan C (Pramarta, 2014)

v Relokasi dan Ekspresi gen Potyvirus pada Tanaman
Potyviruses telah digunakan sebagai vektor ekspresi pada tanaman. Strategi ekspresi mereka, terutama didasarkan pada produksi poliprotein besar, membuat mereka sangat menarik untuk secara bersamaan menghasilkan jumlah molar yang sama dari beberapa protein heterolog. Penelitian Majer et al., (2014) menunjukan potensi dan keterbatasan dalam mengekspresikan protein heterolog dari vektor potyviral. satu-satunya posisi di mana urutan koding protein heterolog dapat dimasukkan tanpa mengorbankan kelangsungan hidup virus adalah amino terminal akhir dari poliprotein tersebut, antara P1 dan HC-Pro, dan antara NIB dan CP. Posisi intercistronic P1/HC-Pro dan pena/CP telah digunakan dengan frekuensi yang besar untuk mengekspresikan protein heterolog dalam banyak potyviruses. Namun, terluar amino terminal akhir dari poliprotein tersebut belum pernah digunakan lagi, meskipun protein fluorescent hijau telah berhasil diungkapkan dekat dengan terminal amino dari kentang potyvirus A poliprotei

Kesimpulan

Seringnya terjadi kekegalan panen dari tumbuhan budidaya dan hortikultural menyebabkan kerugian secara ekonomis di seluruh dunia, sehingga membuat para peneliti mempelajari tentang virus rumbuhan ini terutama virus janis potivirus yang materi genetiknya berupa RNA dan banyak menjagkiti jenis tanaman utama atau yang menjadi bahan makanan pokok (seperti padi, jagung, kedelai, sorgum, kedelai, kacang tanah dll). Para peneliti mempelajari faktor dari virus ini, cara penularan mereka dengan vektor, cara mereka memperbanyak diri dan gejala secara morfologi hingga molekuler pada tanaman, ini bertujuan untuk mengelompokan dan memberi nama mereka, menentukan gejala dan jenis virus yang mnginfeksi tanaman, mengetahui bagian tanaman yang sakit, mengetahui proporsi tanaman yang sakit dalam suatu populasi dan untuk mengetahui eksistensi virus baru yang menjangkiti tanaman yaitu dengan meneliti dari bagian gen CP nya, sehingga bisa dikembangkan dalam pemuliaan tanaman yang resisten virus tertentu yaitu.
Pengembangan tanaman dengan menggunakan virus tanaman bisa dilakukan dengan memanfaatkan proten dalam organisasi genom virus itu sendiri yang terdiri dari P1, HC, P3, CI, NI-VP dan CP dan satu-satunya posisi urutan koding protein heterolog yang dapat disisipkan tanpa mengorbankan kelangsungan hidup virus adalah amino terminal akhir dari poliprotein tersebut, antara P1 dan HC-Pro, dan antara NIB dan CP. Posisi intercistronic P1/HC-Pro dan pena/CP telah digunakan dengan frekuensi yang besar untuk mengekspresikan protein heterolog dalam banyak potyviruses dan juga yang bisa digunakan untuk di ekspresikan dalam genom tanaman sehingga tanaman bisa tahan terhadap vurus yang memiliki gen yang ada dalam tanaman tersebut.
  
Sumber Referensi

Ivanov, Eskelin, Lõhmus & Mäkinen. 2014. Molecular and cellular mechanisms underlying potyvirus infection. NCBI. J Gen Virol. Jul Vol. 95(Pt 7):1415-29
Inchima, Haenni & Bernardi. 2001. Review Potyvirus proteins: a wealth of functions. J Virus Research Vol. 74 (2001) 157–175
Majer E., Salvador Z.Zwart M. P.,  Willemsen A. Elena S. F. and Daròs J.-A. 2014.  Simon A.: Editor. Relocation of the NIb Gene in the Tobacco Etch Potyvirus Genome. J Virol. Vol. 88 (8): 4586–4590.
Pramarta I. G. R. 2014. Identifikasi Spesies Potyvirus Penyebab Penyakit Mosaik Pada Tanaman Cabai Rawit (capsicum frutescens l.) Melalui Sikuen Nukleotida Gen Coat Protein. program pascasarjana universitas udayana denpasar diawasi dandidukung
Suranto. 2002. Characterization of the Krish-infecting strain of Johnsongrass Mosaic Potyvirus (JGMV) and its Symptom Development in Krish Sorghums. J. BioSMART. Vol. 4, No 2: 1-5.
---------. 2014. VIROLOGI TUMBUHAN; Panduan Kerja Laboratorium Edisi 2. Graha Ilmu. Yogykarta.
---------. 2009. Perkembangan Biologi Terkini Dari Tinjauan Molekuler Global. Seminar Nasional Pendidikan Biologi.
Shukla, D.D., C.W. Ward, and A.A. Brunt. 1994. The Potyviridae. Wallingford: CAB International.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About