Visi dan Misi Diri

Visi: Menjadi seseorang yang berkepribadian tangguh yang mampu membawa diri sendiri beserta keluarga ke dalam kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat, dan juga kehidupan yang mempunyai nilai manfaat bagi orang lain. Misi: - (Bekerja dengan giat, serta mempelajari ilmu yang mungkin dibutuhkan untuk memulai berwirausaha) - (Selalu menggali ilmu-ilmu baru (yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan)) - (Membangun jaringan koneksi/kemitraan) - (Membentuk karakter diri dengan selalu memperhatikan dan mengarahkan prilaku diri ke arah yang lebih baik) - (Membuat perencanaan terhadap segala hal yang akan dilakukan) - Menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari - Memulai merintis usaha dan mencoba untuk terus mengembangkannya agar dapat menampung pekerja

Rabu, 27 April 2016

thumbnail

Kajian Umum aplikasi ilmu biologi (Tidak Terlalu Pentingkah Atau Terlalu Elitiskah.?)

  Artikel Esay                                                                                                                Oleh: Eka D-Kerz  
Bioteknologi
 (Generasi Bima) 

BIOLOGI adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup, termasuk pemanfaatannya untuk kepentingan manusia, dalam biologi terapan memuat analisis tentang cara pengaplikasian dalam kehidupan. Biologi terapan masuk dalan segala sektor diantaranya, sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, ekomomi industry, bidang kesehatan dan obat-obatan, karena mempelajari berbagai macam keragaman hayati sehingga, bisa dimanfaatkan dengan baik dan bijak sana.
Mendengar kata biologi orang-orang langsung berpikir, ilmu sperti ini tidak begitu perlu untuk dibahas dan didiskusikan secara intens. Apakah memang tidak dianggap penting karena banyak yang kurang bermina atau dianggap sulit untuk dipelajari dan terlihat hingt class karena proses analisisnya yang terlalu ruet dan kadang kurang masuk akal dengan tehkniknya. Memang banyak orang-orang yang mengatakan ketika biologi dibahas mereka langsung berkata tidak terlalu menantang karena biologi adalah ilmu pasti. Anggapan ini sangat salah karena proses analisis dalam ilmu eksak tidak segampang analisis ilmu-ilmu lain, seperti filsafat, sosiologi, politik, hukum, sejarah, budaya dsb. Sebenarnya menantang atau tidaknya, tidak terlalu penting yang terpenting adalah aplikasinya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Paling besar adalah kurangya dukungan pemerintah dalam penyediaan wadah disegala bidang.

Generasi-generasi sekarang lebih  senang dengan ilmu sejarah, budaya, sosisal, ekonomi, hukum, politik karena hah-hal semacam ini yang menjadi promadona dan paling hangat diperbincangkan di Indonesia. Kita tidak bisa salahkan siapa-siapa karena di Indonesia memiliki banyak permasalaha-permasalahan yang terjadi akibat dendam yang berasal dari sejarah, konflik antra etnis atau lingkup budaya karena keegoisan belaka, kemerosotan ekonomi sehingga kemiskinan merajalela, hukum yang carut marut karena oknum tidaka tau mana yang benar dan mana salah kadang-kadang bisa dikendarai oleh kepentingan politik. Politik  perebutan kekuasaan yang menghalalkan segala cara, rekayat diajarkan untuk berjudi dan suap-menyuap dan yang terakhir terjadi kesenjangan sosial akibat  semua hal ini. Selain itu banyak sekali orang yang beranggapan bahawa globalisasi yang membawa teknologi bisa mendegradasi nilai-nilai budaya dan kaerifan daerah apalagi di daerah terpencil dan terpinggirkan sehingga tidak ada toleransi lagi untuk teknologi yang ingin masuk, implikasinya para generasi muda tidak dapat termotifasi dan mengembangankan ide atau gagasan baru. Anggapan ini salah besar dan harus diberantas. Terbukti di jepang yang penuh dengan teknologi yang begitu tinggi tetap bisa berdampingan dengan budayanya, misalanya budaya kimono dan budaya disiplinya, di jerman mampu melakukan pembangunan kota dengan berbasis budaya sungai dengan teknologi. Banyak lagi Negara-negara maju lainnya dengan teknologi berakulturasi dengan budayanya. Permasalah-permasalah diatas membuat generasi muda tidak termotifasi dan apatis sehingga, tidak berminat untuk mempelajari teknologi bidang biologi. Padahal sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.

Berkaca pada Negara-Negara Maju.
Pernahkah kita berkaca pada Negara-negara maju seperti Jerman, jepang, Australia, amerika dsb. Negara ini maju karena science dibidang biologi dan inovasinya yang paling diutamakan, padahal negar-negara ini sumber daya alamnya tidak sebesar dan sebanyak Indonesia termasuk keanegaragaman hayatinya Karena memiliki alam yang paling kaya setelah brazil. Misalanya sumber mikroorganime seperti bakteri, jamur dsb. Sektor pertanian yaitu padi Bt. dan kapas Bt. dan jagung hibrida yang ditanam diseluruh daerah di Indonesia, ini merupakan hasil teknologi Negara lain walaupun ada sebagian tanaman budidaya yang dikembangkan mnggunakan teknologi di Indonesia seperti tebu yang resisten terhadap kekeringan, merupakan suatu kembanggan walau hanya satu, kemudian di bidang kesehatan seperti hormon insulin yang sudah bisa diproduksi dari bakteri dengan menggunakan teknologi penyatuan gen pengkode insulin pada bakteri, enzim-enzim yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan ternak yang diambil dari, bakteri dan jamur. Banyak lagi inovasi-inovasi lainnya dari Negara-negara maju di  luar sana. Teringat orang pernah berkata Indonesia sebenarnya sudah maju dilihat dari umur Negaranya kalau dilihat dari Negara-negara lain yang umur negaranya sudah sangat tua dan pantas bisa maju seperti sekarang, itu tidak bisa menjadi tolak ukur karena Indonesia adalah Negara yang sudah mampu melakukan kemajuan jikalau diprioritaskan.      
Negara-Negara Mendominasi Negara Lain dengan Teknologi.
Negara-negara lain bisa medominasi Negara lain karena teknologinya dibidang pemanfaatan hayati sebagai sumber kekuatan utama. Coba kita lihat mereka menciptakan bahan pangan di tengah krisis pangan yang melanda dunia. Negara ini muncul untuk menawarkan inovasinya yang luar biasa, misanya dibidang indutri makan, pertanian, peternakan dan yang berbasis meningkatkan kualitas dan taraf hidup manusia. Apakah hal semacam ini kurang penting untuk dipikirkan?. Negara Indonesia adalah Negara yang sangat-sangat kaya, namun pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia kurang diopotimalkan, apalagi pemanafaatan generasi untuk dipersiapkan dalam usaha kepetingan kesejahteraan Negara.
Makna Nasionalisme.
Banyak orang yang mengatakan Nasionalisme itu “cinta tanah air” anggapan ini ada benarnya sehingga, memberikan gambaran umum yang jelas mengenai nasionalisme,  Sekaligus filosfi yang bagus, karna mencintai tanah air,  membuat warga Negara merawat, menjaga, melindungi, memakmurkan, megembangkan, dan bangga terhadap Negara sendiri ketika ada kekurangan maka tugasnya mengisi kekurangan itu. Saya juga punya jawaban sendiri tentang nasionalisme, adalah “memberikan kontribusi dalam bentuk karya atau ilmu bagi Negara agar dapat berkembang” dalam hal ini ilmu biologi sangat berperan penting dan merupakan solusi dalam menjawab tantangan masa depan dimana pemanfaatan sumber alam secara optimal akan sangat dibutuhkan di masa mendatang dengan teknik-teknik atau penciptaan sumber nutrisis dan kebutuhan pokok manusia menjadi prioritas utama, ini merupakan nasionalisme yang berati dan sangat jelas kontribusinya dalam menunjukan kecintaan kita terhadap tanah air.
Pentingnya Bidang Biologi.
Harusnya para generasi baru tau betapa penting bidang ilmu biologi untuk dikaji secara intensif. Bidang kajian biologi menitik beratkan dalam menemukan solusi bagi kehidupan masyarakat masa sekarang dan yang akan datang. Kita tidak mengatakan bahwa ilmu lain itu tidak penting, semuanya sangat penting tapi ketika semua generasi meninggalkan bidang ilmu ini akan terjadi ketidak seimbangan, dalam pengembangan pertanian, peternakan, kelautan, ekonomi industri, obat-obatan baru dan sektor pangan. Masa mendatang indonesia akan mengalami krisis bahan pangan dan obat-obat karena peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat.
Kontribusis Bidang Ilmu Biologi.
Bidang pengembangan ilmu biologi sangat berkontribusi besar dalam menyumbang dan mendongkrak devisa Negara, misanya pemanfaatan enzim saja sebagai hasil industri sudah banyak menyumbang pendapatan Negara, tentu saja orang yang bisa melakukan hal sperti ini hanya orang dibidang science biologi. Industri-industri penghasil enzim sangat diperioritaskan untuk dikembangkan karena mampu menjadi sumber obat, makanan bergizi tinggi, pakan ternak bergizi tinggi, dan pupuk tumbuhan yang bernutrisis tinggi. Perdagangan enzim protease mencapai 60% dari total penjualan enzim dunia yang mencapai hingga dua milliar USS dan berdasarkan data yang diperoleh Biro Pusat Statistik, impor enzim Indonesia juga meningkat dari 124,1 juta USS pada tahun 2000 menjadi 127,4 juta USS pada tahun 2001. Freedonia Group Inc. Anonim, juga memprediksi pasar enzim di dunia akan meningkat, dan harga enzim Tahun 2013 diperkirakan pasar enzim dunia mencapai 7 milyar dolar, dengan peningkatan permintaan 6,3 persen pertahun. Sangat luarbisakan
Pandangan Islam.
Islam berkonsep menitipkan alam kepada manusia agar manusia dapat menjaga dan mengelola alam dengan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan manusia yang disebut sebagai Khalifafilardi. Pemanfaatan alam dengan ilmu pengetahuan, misanya dengan teknik bidang biologi, maka pemanfaatan alam akan semakin optimal dan mencegah timbulnya kerusakan alam.
Salam penulis………….

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About